TUGAS 1 RISET INFORMATIKA
1. Jenis-jenis penelitian
beserta pengertian dan contohnya :
a.
Eksperimen
Penelitian eksperimental
merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan
melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti
kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau pengaruh ketika
kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau
manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada
variabel terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) desain penelitian ekperimen
dibagi menjadi empat bentuk yakni, pre-experimental design, true
experimental design, quasy experimental designdan factorial design.
Contoh:
Pengaruh Penerapan
Strategi Pembelajaran TANDUR Berbantuan Web Interaktif Terhadap Hasil Belajar
Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Malang. (Kuasi
Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Malang Tahun Ajaran
2010/2011). (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak
diterbitkan).
b.
Deskriptif
Penelitian deskriptif
adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau.
Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel
bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa
individual atau menggunakan angka-angka. (Sukmadinata, 2006:5)
Penelitian deskriptif,
bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan
keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, penelitian demikian disebut
penelitan perkembangan (Developmental Studies). Dalam penelitian perkembangan
ini ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu dan ada yang
bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.
Contoh:
Manajemen Pengembagan
Kinerja Guru SMK se-Kabupaten Kuningan: Studi Tentang Kepemimpinan
Entrepeuneur Dan Sistem kompensasi Kreativitas dan Kinerja
Inovatif. (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi
tidak diterbitkan).
c.
Korelasional
Penelitian korelasi
adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel yang penting, karena dengan
mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya
sesuai dengan tujuan penelitian. (Sukardi, 2003:166)
Penelitian korelasi
merupakan bentuk penelitian untuk memeriksa hubungan diantara dua konsep.
Secara umum ada dua jenis pernyataan yang menyatakan hubungan, yaitu: (1)
gabungan antara dua konsep, ada semacam pengaruh dari suatu konsep terhadap
konsep yang lain; (2) hubungan kausal, ada hubungan sebab akibat. Pada hubungan
kausal, penyebab diferensikan sebagai varibel bebas dan akibat direferensikan
sebagai variabel terikat. Pada penelitian korelasi tidak ada kontrol atau
manipulasi terhadap variabel.
Contoh:
Hubungan Antara
Penerimaan Diri dengan Kompetensi Interpersonal Pada Remaja
(Studi korelasi pada remaja tunanetra yang mengalami ketunanetraan tidak
sejak dari lahir di PSBN Wyata Guna Bandung). (Sumber: repository.upi.edu).
d.
Komparatif
Penelitian kausal
komparatif atau penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris
yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara
langsung karena eksistensi variabel tersebut telah terjadi. Pendekatan dasar
klausa komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari
mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya kemudian dia
berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya.
Penelitian komparatif
membandingkan situasi masa lalu dan saat ini atau situasi-situasi paralel yang
berbeda, khusunya apabila peneliti tidak memiliki kontrol terhadap situasi yang
diteliti. Penelitian ini bisa memiliki perspektif makro (misal:
internasional,nasional) dan mikro (misal: komunitas, individu).
Contoh:
Studi Komparatif
Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL)dengan Model Problem
Based Learning (PBL) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik dan Elektronika Di
SMKN 12 Bandung. (Sumber: repository.upi.edu).
e.
Evaluasi
Penelitian evaluasi
merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk memriksa proses perjalanan
suatu program sekaligus menguraikan fakta-fakta yang bersifat kompleks
dan terlibat di dalam program. Misalnya adalah
keefektifan, efisiensi dan kemenarikan
suatu program (Mukhadis, 2013:61).
Contoh:
Evaluasi Proses
Pembelajaran TIK SMA Negeri di Kota Malang Berdasarkan Pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses. (Deskriptif tentang kondisi proses pembelajaran mata pelajaran TIK SMA
di Kota Malang Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah populasi 10 SMA Negeri dan
sampel penelitian sebanyak 5 SMA Negeri).(Sumber: perpustakaan Universitas
Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan).
f.
Simulasi
Penelitian simulasi
merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk mencari gambaran melalui
sebuah sistem berskala kecil atau sederhana (model) dimana di dalam model
tersebut akan dilakukan manipulasi atau kontrol untuk melihat pengaruhnya.
Penelitian ini mirip dengan penelitian eksperimental, perbedaannya adalah di
dalam penelitian ini membutuhkan lingkungan yang benar-benar serupa dengan
keadaan atau sistem yang asli.
Contoh:
Penggunaan Simulasi Monte Carlo Untuk Menentukan Nilai Outcome Pada Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pengambilan Keputusan pada Toko NAFC Collection). (Sumber: repository.upi.edu)
Penggunaan Simulasi Monte Carlo Untuk Menentukan Nilai Outcome Pada Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pengambilan Keputusan pada Toko NAFC Collection). (Sumber: repository.upi.edu)
g.
Survey
Survey research designs
are procedures in quantitative research in which investigators administer a
survey to a sample or to the entire population of people to describe the
attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the popuation. (Creswell,
2012: 376)
Penelitian survey
digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar
dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan
dengan orang, instansi, lembaga, organisasi dan unit-unit kemasyarakatan dan
lain-lain, tetapi sumber utamanya adalah orang. Desain survey tergantung pada
penggunaan jenis kuisoner. Survey memerlukan populasi yang besar jika peneliti
menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata, semakin besar sample survey
semakin memberikan hasil akurat. Penelitian survei memiliki tiga tujuan utama
yaitu menggambarkan keadaan saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan
sekarang untuk membandinkan, menentukan hubungan kejadian yang spesifik.
Contoh:
Stress and Burnout in Rural
and Urban Secondary School Teachers. Journal of Educational Research.
1999. 92, pg. 287–293. (dalam Creswell, 2012:378)
h.
Studi Kasus
Sebuah studi kasus adalah eksplorasi mendalam dari
sistem terikat (misalnya,kegiatan, acara, proses, atauindividu) berdasarkan pengumpulan
data yang luas. Studi kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat
didefinisikan sebagai suatu entitas atau objek studi yang dibatasi, atau
terpisah untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik.
Penting untuk memahami bahwa kasus dapat berupa individu, program, kegiatan,
sekolah, ruang kelas, atau kelompok. Setelah kasus didefinisikan dengan jelas,
peneliti menyelidiki mereka secara mendalam, biasanya menggunakan beberapa
metode pengumpulan data, seperti wawancara, observasi lapangan, dan
dokumentasi.
Studi kasus kolektif; (a)
melibatkan beberapa kasus, (b) dapat terjadi selama bertahun situs, dan (c)
menggunakan banyak individu. Kerangka konseptual untuk studi kasus adalah bahwa
dengan mengumpulkan informasi mendalam tentang kasus, peneliti akan mencapai
pemahaman mendalam tentang kasus ini, apakah kasus itu adalah seorang individu,
kelompok, kelas, atau sekolah.
Contoh:
Butera, G. 2005.
Collaboration in the context of Appalachia: The case of Cassie. The
Journal of Special Education, 39(2): 106–116.
Butera (2005) menggunakan
studi kasus dan data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumen
untuk menggambarkan kolaborasi tim dengan anak 4 tahun di West Virginia.
(Stoner, 2010: 21)
i.
Teori Dasar (Grounded Theory)
Grounded
Theory merupakan pendekatan yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan
atau menemukan teori yang didasarkan pada studi fenomena. Dengan
menggunakan grounded theory, peneliti sengaja (a) memilih peserta yang
mengalami fenomena yang sedang dipelajari, (b) menganalisis data (yaitu,
wawancara, dokumen, dan catatan), dan (c) mendekati fenomena yang diteliti
tanpa prasangka pengertian. Kerangka konseptual ini memungkinkan suara peserta
muncul , mensyaratkan bahwa peneliti mengidentifikasi tema utama atau konsep
dari data peserta , dan memberikan jalan untuk mengembangkan teori dari
perspektif peserta .
Most grounded theory
researchers will begin with research questions but they do not start with a
hypothesis, nor do they begin their investigation with a thorough review of the
literature relating to their topic. They build up theory from their data and
they do not wait until all data are collected before they begin the analysis
stage. (Bell, 2005: 19)
Contoh:
Bays, D. A., &
Crockett, J. B. 2007. Investigating Instructional Leadership For Special
Education. Exceptionality, 15(3): 143–161.
Pendekatan grounded
theory digunakan oleh Bays dan Crockett (2007) untuk menyelidiki kepemimpinan
instruksional untuk pendidikan khusus di sekolah dasar. (Stoner, 2010: 22)
j.
Etnografi
Ethnographic researchers
attempt to develop an understanding of how a culture works and many methods and
techniques are used in this such us: participant observation, interview,
mapping and charting, interaction analysis, study of historical records and
current public documents, the use of demographic data. (Bell, 2005:16)
Etnografi adalah analisis
mendalam dari kelompok sosial. Data biasanya dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dan dokumen. Jenis penelitian ini berfokus pada membangun catatan
perilaku dan kepercayaan dari kelompok dari waktu ke waktu. Etnografi
mengharuskan peneliti berpartisipasi, baik sebagai pengamat atau peserta aktif,
waktu interaksi yang cukup lama dengan kelompok yang diteliti. Kerangka
konseptual etnografi adalah bahwa keterlibatan langsung ke dalam budaya
kelompok akan memungkinkan peneliti untuk melihat dunia dari perspektif
kelompok, dan melihat yang akan memberikan pemahaman tentang perilaku dan
keyakinan kelompok.
Contoh:
Harry, Klingner, &
Hart. 2005. African American families under fire: Ethnographic views of
family strengths. Remedial and Special Education, 26(2): 101–112.
Harry, Klingner, dan Hart
(2005) menerbitkan sebuah studi etnografi siswa Amerika keturunan Afrika dalam
pendidikan khusus di sebuah distrik sekolah beragam budaya perkotaan. (Stoner,
2010: 22)
k.
Kultural
Penelitian kultural
(budaya) merupakan penelitian yang dilakukan atas objek berupa unsur atau
gejala budaya dengan menggunakan perangkat metodologis yang tercakup di dalam
ilmu pengetahuan budaya. Unsur atau gejala budaya adalah unsur atau gejala yang
terdapat di dalam suatu masyarakat yang berkaitan dengan perangkat nilai-nilai,
pemikiran, dan hasil budi daya dalam bentuk interaksi antara masyarakat dengan
lingkungannya atau segi hasil pemikiran atau kreasi anggotanya yang terungkap
dalam wujud tulisan atau benda-benda.
Contoh:
Identifikasi Ajen Budaya
Sunda Dina Wawacan Jaka Bayawak.
(Sumber:
repository.upi.edu).
l.
Historis
Penelitian historikal
merupakan bentuk penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan fakta dan
menarik kesimpulan atas kejadian masa lalu. Data primer dari penelitian ini
adalah data yang bersifat historis, misalnya para arkeolog menggunakan sumber
data berupa dokumentasi tentang masa lalu. Penelitian historikal dapat
digunakan untuk menemukan solusi sementara berdasarkan kejadian masa lalu dan
menggambarkan tren masa kini atau masa depan.
Kothari (2004)
mengategorikan jenis penelitian histori ke dalam dua pendekatan, yaitu
pendekatan perspektif –mempelajari kegiatan/agenda masa lampau sampai sekarang-
dan pendekatan retroperpektif –mempelajari kegiatan/agenda saat ini kemudian
dihubungkan dengan hal serupa di masa lalu-.
Contoh:
Seni Tradisi
Gembyung di Kampung Ganceuy Kabupaten Subang 1975-1999 (Suatu Kajian
Historis Terhadap Sosial Budaya Masyarakat). (Sumber: repository.upi.edu).
m. Etnologi
Penelitian etnologi
merupakan penelitian yang fokus kepada perilaku manusia. Peneliti lebih condong
menggunakan interpretasi langsung dari perilaku subjek yang diteliti daripada
melakukan interpretasi dari segi teoritik. Peneliti harus berusaha untuk
tidak nampak sebagai peneliti, karena bila tidak demikian interpretasi atas
data yang didapat dari responden akan terpengaruh.
Contoh:
Eufemisme Dalam Bahasa
Simalungun (Suatu Kajian Sosiolinguistik) (Sumber: repository.usu.ac.id).
n.
Penelitian Praktis (Penelitian Tindakan/Action Reasearch)
Action research designs
often utilize both quantitative and qualitative data, but they focus more on
procedures useful in addressing practical problems in schools and the
classrooms. Action research designs are systematic procedures used by teachers
(or other individuals in an educational setting) to gather quantitative and
qualitative data to address improvements in their educational setting, their
teaching, and the learning of their students(Creswell, 2012:577).
Penelitian tindakan
merupakan bentuk penelitian yang berisi berbagai macam prosedur untuk
menguraikan kasus-kasus yang bersifat mikro atau khusus. Simpulan dari
penelitian tindakan langsung diberlakukan hanya untuk kasus yang diteliti dan
tidak bisa digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih condok ke metode
kualitatif yang sangat bergantung pada data penagamatan yang bersifat
behavioralistik.
Contoh:
Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Tentang Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Melalui
Metode Simulasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III B SDN Cicadas
03 Gunung Putri Bogor). (Sumber: repository.upi.edu).
Sumber
:
2.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI,
adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
“KKNI ini untuk memfasilitasi belajar sepanjang hayat dan penyetaraan.
KKNI ini akan menjadi rujukan dalam kurikulum dan penjaminan mutu pendidikan.
Untuk itu, capaian belajar lulusan atau learning
outcomes dari proses pendidikan harus
mengacu pada KKNI”
3. Penelitian Murni TI : penelitian yang
berusaha memecahkan permasalahan-permasalahan yang muncul terkait bidang TI
dengan mencari solusi-solusi yang bersifat fundamental. Biasanya penelitian ini
mempelajari teori yang telah ada dan mengembangkan teori fundamental terkait
lainnya.
Penelitian
Terapan TI : penelitian terapan mengacu pada penelitian yang memanfaatkan teori
atau metode yang telah di kembangkan orang lain dalam cakupan penelitian murni
TI, di dalam pengembangan penelitian lanjutan.
Penelitian
Pengembangan Sistem : system yang dapat di pergunakan langsung oleh pengguna
seperti system informasi dan system jaringan. Penelitian ini umumnya menerapkan
berbagai teori atau metode yang telah di kembangkan baik dalam cakupan
penlitian murni maupun terapan seperti dalam system database, Bahasa
pemrograman, konsep jaringan dan lain-lain.
Komentar
Posting Komentar